KEMBALI KE ALAM LAUNCHING DESA ORGANIK KABUPATEN NGAWI - Jurnal Faktual News

KEMBALI KE ALAM LAUNCHING DESA ORGANIK KABUPATEN NGAWI

Share This



Jurnalfaktualnews.com |Ngawi, sebagai salah satu lumbung padinya Indonesia, Kabupaten Ngawi yang menempati urutan ke enam penghasil beras tingkat nasional dan peringkat dua jawa timur, mampu memasok kebutuhan beras 850 ribu ton pertahun. “Suatu capaian yang istimewa,” kata Bupati Ngawi Ony Anwar memberikan apresiasi kepada petani di daerahnya saat membuka acara Launching Desa Organik Kabupaten Ngawi Tahun 2021 (4/3) di Balai Desa Sido Makmur, Widodaren. 


Walaupun Kabupaten Ngawi hanya memiliki luas lahan pertanian 50 ribu hektar, namun kerja keras petani mampu memberikan sumbangsihnya yang begitu besar untuk ketahanan pangan secara nasional. Hal ini pulalah yang membuat sektor pertanian menjadi salah satu prioritas program Bupati Ony Anwar dan Wakil Bupati Ngawi, Dwi Riyanto Jatmiko.


Namun demikian, untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas pertanian serta memiliki daya saing, petani haruslah memulai melakukan terobosan memperbaiki lahan pertanian yang sudah rusak dengan adanya pemakaian pupuk dan pestisida dari bahan kimia. 

  

Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang sudah puluhan tahun oleh petani  sejak digulirkannya program Revolusi Hijau Tahun 1970 telah berdampak luar biasa terhadap kerusakan tanah, terutama lahan pertanian yang sekian lama dipaksa untuk melipatgandakan produktivitasnya. 



Ony Anwar menjelaskan, dampak kerusakan bisa dilihat dari bantatnya lahan pertanian yang tidak lagi bisa menyerap air secara maksimal. Selain itu munculnya hama-hama yang menyerang dan sulit diberantas dengan menggunakan obat-obat kimia, seperti wereng dan tikus. Bahkan dengan rekayasa penggunakan strom untuk mengendalikan tikus justru berefek fatal dengan adanya sejumlah korban meninggal tersengat listrik. 


Untuk itu dengan Launching Desa Organik Kabupaten Ngawi, bupati mengajak petani dan seluruh pemangku kepentingan untuk kembali ke alam menggunakan pupuk dan pestisida ramah lingkungan. Menurutnya, pemakaian organik bukan semata-mata perintah presiden, gubernur atau bupati, tetapi karena menjalankan syariat.“Telah tampak kerusakan di bumi dan di lautan yang semua itu hasil dari ulah tangan-tangan manusia itu sendiri,” kata bupati mengutip Quran surat ar-Rum ayat 41. 


Ony menjelaskan pemakaian organik merupakan jalan yang benar. "Insha Allah," katanya. Namun demikian, untuk kembali memakai organik butuh proses, komitmen bersama, istiqomah, kerja keras dan ikhlas.


 

Untuk mencapai target Kabupaten Ngawi sebagai pilot project pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan, bupati meminta kepala desa menjadi motor penggerak bagi petani di desanya melalui pemakaian organik di tanah-tanah bengkok. “Saat ini sudah ada 15 desa yang komitmen menggunakan organik,” ungkapnya. 


Lebih lanjut bupati mengatakan, dengan pemakaian organik akan mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi dan pestisida kimia. "Petani bisa mandiri, biaya produksi menurun, produk yang dihasilkan menyehatkan,  ketahanan pangan meningkat serta petani memiliki daya saing," ujarnya.  


Untuk menyukseskan program tersebut, bupati menegaskan akan medukung sarana dan prasarana yang dibutuhkan termasuk  pendampingan, tempat pelatihan sampai pada tingkat pemasaran. 


Launching Desa Organik Kabupaten Ngawi yang diselenggarakan secara langsung dan virtual tersebut dihadiri oleh Forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah), kepala dinas terkait, camat, UPTD, kepala desa dan kelompok tani. (Adv/yus)


Tidak ada komentar:

Pages