Kuatkan Sinergitas, Yayasan Paramitra Gelar Pelatihan Bersama Jurnalis - Jurnal Faktual News

Kuatkan Sinergitas, Yayasan Paramitra Gelar Pelatihan Bersama Jurnalis

Share This





Madiun - Yayasan Paramitra dengan tim I-SEE Care (Inclusive System for Effecitve Eye Care),  kembali menggelar pelatihan bersama jurnalis di Madiun, Rabu (10/12/2025).

Pelatihan bersama ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya pernah dilakukan Desember tahun lalu. 


Pelatihan diikuti masing-masng 10 jurnalis dari Ngawi, Madiun dan Magetan. Kali ini ditujukan untuk menyegarkan kembali peran strategis media sebaga bagian dari edukasi dan advokasi dalam pemenuhan hak-hak kesehatan mata inklusif untuk masyarakat. 

Muhammad Marsudi, Project Manager dari Program I-SEE Care Yayasan Paramitra, menyatakan, banyak tantangan dan hal baik yang ditemukan wartawan dalam tugas mereka. 


Hal ini termasuk  perihal pemenuhan hak disabilitas dan penyandang gangguan kesehatan mata. 


"Kita sadari media sangat efektif untuk menjadi sarana edukasi bagi publik  dan bisa jadi bagian advokasi bagi semua pihak, dalam pemenuhan hak disabilitas dan penyandang gangguan kesehatan mata," ujar Marsudi. 


Berbagai kesimpulan yang terhimpun dalam pelatihan itu, puluhan wartawan masih menemukan kendala dalam menyajikan pemberitaan tentang penyandang disabilitas. 


Diantaranya, data yang masih kurang, akses yang masih tertutup, dukungan pemerintah yang belum optimal serta adanya stigma terhadap penyandang disabilitas.


"Masyarakat masih banyak yang terjebak dalam stigma seperti penyandang disabilitas adalah karena kutukan, perlu dikasihani, terkait mistis, karma dan lainnya. Intinya perlu ditingkatkan literasi dan edukasi," ujar Ika, jurnalis dari Magetan. 


Sedangkan Miftah, wartawan dari Ngawi menyatakan, gangguan kesehatan mata masih belum dianggap sebagai sesuatu yang penting dan perlu diwaspadai.


"Gangguan kesehatan mata ini keeap dirasakan tapi diabaikan, jurnalis juga jarus pandai mencari sudut pandang terbaik untuk bisa mengangkat isu-isu seperti ini untuk bisa diangkat ke publik," ujar wartawan Harian Duta Masyarakat ini. 


Pelatihan itu juga mempertemukan para jurnalis dengan penggiat gerakan pemberdayaan difabel dari Yogyakarta, Andi Robandi. 


Andi merupakan pendiri dari SIGAB (Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel) Indonesia, organisasi non pemerintah yang bersifat independen, nirlaba, dan non-partisan untuk membela dan memperjuangkan hak-hak difabel. (Red)

Tidak ada komentar:

Pages