JURNALFAKTUALNEWS.COM | NGAWI, Rapat Anggota Tahunan (RAT) laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas tahun buku 2022 KPRI Sadar Paron, yang dilaksanakan pada Selasa (15/3/23), diwarnai dengan isu tidak sedap.
Isu tersebut tidak terkait dengan laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh pengurus dan pengawas KPRI Sadar Paron, namun terkait dengan mekanisme dalam pemilihan bendahara yang juga dilangsungkan pada kegiatan ini.
Ratusan anggota KPRI Sadar Paron yang juga sekaligus sebagai pemilik hak dalam pemilihan bendahara hadir dalam rapat tersebut. Mereka juga memberikan dukungan suara kepada kandidat bendahara.
Isu yang mencuat berawal dari proses pemilihan untuk posisi bendahara dengan tiga kandidat yang terdiri dari Purwanto, S.Pd, M.Pd, Sigit Setiawan, S.IP, dan Purwanto, S.Pd, MPd. Peserta RAT merasa bahwa proses pemilihan bendahara tidak cukup terbuka dan tidak adil.
Salah satu anggota KPRI Sadar Paron yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, "Kami merasa bahwa proses pemilihan bendahara tidak terlalu terbuka dan tidak transparan. Kami juga merasa bahwa ada indikasi kecurangan yang terjadi selama proses pemilihan tersebut."
Sementara itu Bambang Sumarsono selaku sekretaris KPRI Sadar Paron saat di konfirmasi mengatakan " Saya merasa pemilihan sudah bagus ya dibandingkan kecamatan lainnya,ada yang ditunjuk langsung juga ada. Pemilihan bendahara disini kita lakukan dengan menggunakan surat suara setelah itu di centang, memang dalam penghitungan surat suara hanya dibuka dan hitung oleh empat orang panitia".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar