Popda Biaya Mandiri, Disparpora Akui Kesalahan Dan Cuma Bisa Meminta Maaf - Jurnal Faktual News

Popda Biaya Mandiri, Disparpora Akui Kesalahan Dan Cuma Bisa Meminta Maaf

Share This

 

 




JURNALFAKTUALNEWS.COM |Ngawi - Pelaksanaan pekan olah raga pelajar daerah atau POPDA Jatim ke 13 tahun 2022 ini, menyisakan pengalaman pahit bagi seluruh atlit Ngawi yang berjuang membawa nama besar daerahnya di kancah Provinsi. Hal ini setelah Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga atau Disparpora setempat, memutuskan untuk tidak memberikan anggaran sepeserpun pada pelaksanaan POPDA Jatim. 


Dan tidak adanya perhatian dari Dinas yang menjadi leding sektor olahraga pelajar, membuat seluruh atlit Ngawi berangkat dengan modal bondo nekat. Sedangkan untuk transport, penginapan serta konsumsi disana, semua ditanggung oleh atlit dengan sistem patungan wali atlit. 


Salah satunya diungkapkan oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI ) Kabupaten Ngawi, Faisol. Dihadapan awak media saat ditemui di kantor KONI Ngawi, Iya sangat menyayangkan atas tidak terlibatnya Pemda dieven Popda. 



 “jadi berkaitan dengan itu, dari awal emang Disparpora diskusi dengan kami, dimana mengarah pada atlit Koni yang masih pelajar untuk mengikuti Popda. Dan mengenai anggaran, yang jelas sesuai dengan SK Gubernur, untuk Popda itu ada diranahnya Pemda, yaitu Disparpora. Kalau emang gak ada biaya dari Disparpora, maka saya selaku ketua KONI sangat menyayangkannya,”jelas ketua KONI Ngawi.


 Selain itu, dalam gelaran olahraga pelajar dua tahunan tersebut, Kabupaten Ngawi sebenarnya hendak memberangkatkan ratusan atlit, dari belasan Cabang olah raga (Cabor). Namun, berhubung tidak adanya anggaran dari Pemda setempat, Kota Ramah cuma memberangkatkan 52 atlit, dari tujuh  cabang olahraga,yaitu Cabor Wushu, Panahan, Karate, Renang, Pentaque, Taekwondo serta Atletik. 


 Tidak adanya peran serta dari Pemda dieven pelajar dua tahunan ini, dibenarkan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, ( Disparpora ) Kab. Ngawi, melalui Kepala Bidang Olahraga, Istamar.  Dihadapan awak media, Istamar juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Ngawi.


 “pertama saya menggunakan ini untuk minta maaf kepada semua pimpinan olahraga di ngawi. Karena sampai pelaksanaan popda kami tidak membiayai. Kami menyadari popda menjadi tanggung jawab disparpora, karena di DPA kami tidak ada anggaran, maka kami membuat proposal ke atasan. Sampai perjalanan waktu akhirnya tidak ada pembiayaan popda, maka kami sepakat dengan biaya mandiri masing – masing Cabor,”terangnya.

 Dan meski pelaksanaan Popda tidak dibiayai oleh Pemda, Kontingen Ngawi mampu mendulang 9 medali, yaitu , Cabor Panahan mendapat 1 emas dan 2 perungu, Cabor Wushu mendapat 2 perunggu dan 1 perak, Cabor Taekwondo mendapat 1 perak dan 1 perunggu, dan Cabor Karate mendapat 1 perunggu.(red)

Tidak ada komentar:

Pages