Gelar Trade, Investment, And Industry Working Group G20 Sinergi Kemendag, Kemeninves/Bkpm, Dan Kemenperin Pulihkan Ekonomi Global - Jurnal Faktual News

Gelar Trade, Investment, And Industry Working Group G20 Sinergi Kemendag, Kemeninves/Bkpm, Dan Kemenperin Pulihkan Ekonomi Global

Share This




JURNALFAKTUALNEWS.COM | JAKARTA, 8 Februari 2022 – Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM), dan Kementerian Perindustrian akan bersinergi menggelar pelaksanaan

Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) yang dijadwalkan berlangsung pada

September mendatang di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Sinergi ini merupakan bentuk

komitmen dalam mendukung penuh Presidensi G20 Indonesia 2022 untuk pemulihan ekonomi

global melalui peningkatan peran perdagangan, investasi, dan industri.


Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM

Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Konferensi Pers

Bersama "Inaugurasi G20 TIIWG" secara hibrida di Jakarta pada Selasa (8/2).



Penyelenggaraan Pertemuan G20 TIIWG yang akan dipimpin Kemendag mengusung tema “Aligning

Trade, Investment, and Industry Agenda with Sustainable Development Goals (SDGs)”.


“Kemendag berkomitmen dalam mendukung penuh Presidensi G20 Indonesia agar G20 menjadi

katalis pemulihan ekonomi global dengan mengedepankan kemitraan dan inklusivitas serta

memberikan dampak nyata bagi masyarakat global dan nasional. Untuk itu, Kemendag bersama

Kemeninves/BKPM dan Kemenperin siap menjadi tuan rumah dan memimpin pertemuan G20 TIIWG

untuk membahas upaya dan kebijakan setiap negara dalam mendesain kebijakan perdagangannya

untuk pulih kembali dan relevan dengan konteks kekinian, inklusif, people-centered, ramah

lingkungan, dan berkelanjutan” jelas Mendag Lutfi yang juga merupakan Penanggung Jawab

penyelenggaraan Side Events G20 tahun 2022.


Pertemuan ini mengangkat enam isu prioritas, yaitu WTO Reform; the Role of Multilateral Trading

System to Strengthen the Achievement of Sustainable Development Goals; Trade, Investment, and

Industry Response to the Pandemic and Global Health Architecture; Digital Trade and Sustainable

Global Value Chains; Spurring Sustainable Investment for Global Economic Recovery; dan Inclusive

and Sustainable Industrialization via Industry 4.0. Pembahasan isu-isu tersebut diharapkan dapat

memberikan hasil konkret melalui kesepakatan tingkat Menteri yang sejalan dengan tiga

deliverables utama Presidensi G20 Indonesia yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi

Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.


Melalui keenam isu tersebut, Indonesia akan memastikan agenda dan kebijakan perdagangan,

investasi, dan industri bagi pencapaian SDGs. SDGs menjadi pondasi yang tidak terpisahkan dari

proses agenda perubahan kebijakan tiga sektor tersebut dalam mencapai pembangunan

berkelanjutan yang sejahtera, merata, dan adil, baik negara maju maupun berkembang. Kemendag

akan memastikan kepentingan bersama ini dapat diterima seluruh delegasi G20 dan disepakati

seluruh Menteri G20 secara konsensus.


Melalui G20 TIIWG ini, lanjut Mendag Lutfi, Kemendag menekankan narasi tersebut sebagai

tanggung jawab bersama untuk pemulihan ekonomi. Kemendag akan mendiskusikan kepentingan

ini dengan seluruh negara anggota, pemangku kepentingan, dan organisasi internasional bahwa isu

ini merupakan isu penting dan mendesak.

“Labuan Bajo akan mengirimkan pesan kepada seluruh dunia bahwa Menteri Perdagangan G20

terus berupaya agar perdagangan, investasi, dan industri dapat kembali menjadi mesin penggerak

bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat global

secara nyata. ‘We need to come back to trade. We need to come back to SDGs’,” pungkas Mendag

Lutfi.


Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa saat ini fokus

pemerintah Indonesia dalam memanfaatkan momentum Presidensi G20 yaitu mendorong investasi

berkelanjutan dan investasi inklusif.


“Indonesia harus ada di posisi terdepan untuk bagaimana dalam memainkan perannya mendorong

green energy. Kita mempunyai sumber daya alam yang sangat luar biasa,” ujar Menteri

Investasi/Kepala BKPM Bahlil.


Lebih lanjut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil menekankan kembali agar setiap investasi yang

masuk bermanfaat bagi pengusaha di daerah, dengan adanya keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM). Melalui momentum G20 ini, Kementerian Investasi/BKPM akan terus

mendorong terwujudnya kolaborasi yang positif antara investor dengan pengusaha nasional di

daerah, termasuk UMKM.


Sedangkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, G20 TIIWG akan

menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya isu industri dibahas secara khusus dalam

penyelenggaraan G20. Hal ini merupakan prakarsa Pemerintah Indonesia untuk menambahkan

nomenklatur industri dalam TIIWG.


Menteri Perindustrian Agus menambahkan, untuk memanfaatkan momentum ini, Pemerintah

Indonesia akan mendorong kolaborasi negara-negara G20 dalam melakukan terobosan dan aksi

nyata pada sektor perdagangan, investasi, dan industri guna berkontribusi lebih besar bagi

pemulihan ekonomi global.


“Pertemuan G20 TIIWG akan dibuka dengan keindahan budaya dan keelokan warisan tradisi

Indonesia di Kota Solo yang tetap terawat dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman

dan teknologi. Solo akan menampilkan pencapaian Indonesia dalam pengembangan sektor industri

dan mengajak negara-negara G20 berkolaborasi dalam memanfaatkan teknologi untuk mencapai

industri yang inklusif dan berkelanjutan, untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat,” papar Menperin.

Presidensi G20 Indonesia 2022


G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri atas 19 negara utama dan Uni Eropa yang

memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, serta negara berkembang hingga negara maju.

Anggota G20 terdiri atas negara-negara dari berbagai kawasan di dunia, yaitu Amerika Serikat,

Kanada, Meksiko, Argentina, Brasil, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, Rusia, Afrika Selatan, Arab Saudi,

Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa.


Presidensi G20 tahun 2022 merupakan yang pertama bagi Indonesia selama bergabung menjadi

anggota G20 sejak forum internasional tersebut dibentuk pada 1999. Saat itu, Indonesia berada

dalam tahap pemulihan setelah krisis ekonomi 1997—1998 dan dinilai sebagai emerging economy

yang mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat besar di kawasan Asia.


Secara resmi Presidensi G20 Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021 sampai dengan serah terima

presidensi berikutnya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) akhir tahun 2022 mendatang.

Sebelumnya, penetapan Indonesia memegang Presidensi G20 dilakukan pada Riyadh Summit 2020.

Sementara itu, serah terima Presidensi G20 dari Italia ke Indonesia dilakukan pada 31 Oktober 2021

di Roma, Italia.


Pemulihan ekonomi global dari krisis akibat pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Namun,

ketidakmerataan dan ketidakpastian juga masih terjadi. Varian baru Covid-19 masih mengancam

ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.


Dengan tema utama Presidensi G20 “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mengajak

seluruh dunia fokus bekerja sama untuk saling mendukung dan pulih bersama serta tumbuh lebih

kuat dan berkelanjutan dalam menyikapi krisis saat ini dan yang akan datang. (*)

Tidak ada komentar:

Pages